Logo

Warga Tenajar Mengadu ke Dewan Kiki Arindi, Keluhkan Jalan Rusak dan Debu Akibat Proyek Pertamina

Editor: Tim Redaksi - mandaNews
Warga Tenajar Mengadu ke Dewan Kiki Arindi, Keluhkan Jalan Rusak dan Debu Akibat Proyek Pertamina

Indramayu, MandaNews - Puluhan warga Desa Tenajar, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, meluapkan keresahan mereka terkait aktivitas operasional proyek Pertamina EP.

Warga mengadu langsung kepada Anggota DPRD Indramayu, Kiki Arindi, mengenai kerusakan jalan desa, debu pekat, serta kebisingan mesin proyek yang mengganggu kenyamanan.

Pada Sabtu malam (23/8/2025), Kiki Arindi turun langsung ke Blok Kuburan Lebe Desa Tenajar untuk mendengarkan aspirasi warga.

Pertemuan tersebut berlangsung hangat namun penuh keluhan, lantaran masyarakat merasa sudah terlalu lama menanggung dampak tanpa adanya kejelasan dari pihak perusahaan.

“Saya sengaja datang untuk mendengar langsung suara masyarakat. Jalan yang dilewati kendaraan operasional Pertamina sudah lama tidak diperbaiki. Padahal itu jalan desa, bukan jalan milik Pertamina. Maka wajar kalau masyarakat meminta ada perbaikan konkret,” kata Kiki Arindi di hadapan warga.

Menurut Kiki, tuntutan warga cukup jelas. Mereka mendesak agar jalan diperbaiki secara permanen dengan cor beton, bukan sekadar pengerasan sementara.

Hal ini karena akses jalan tersebut bukan hanya untuk proyek, tetapi juga jalur vital warga menuju sekolah, pasar, hingga ke kawasan industri kecil.

“Berkali-kali program pembangunan tidak bisa masuk karena di Google Maps tertulis itu jalan Pertamina. Akibatnya wilayah lain yang mendapat pembangunan, sementara warga Tenajar harus menanggung beban. Masyarakat sudah sangat lelah dan bosan menunggu,” tegas Kiki.

Keluhan warga juga mencakup kerusakan saluran air dan pipa akibat mobil berat yang melintas.

Selain itu, warga menilai aktivitas angkutan proyek sering dilakukan tanpa pemberitahuan, bahkan hingga larut malam, sehingga menimbulkan rasa khawatir akan keselamatan anak-anak.

“Banyak mobil masuk tanpa sosialisasi. Warga kaget dan takut, apalagi jalan ini juga akses anak sekolah. Jangan sampai ada korban karena aktivitas mobil besar yang mondar-mandir,” tambah Kiki Arindi.

Salah satu warga, Suaedi, menegaskan bahwa masyarakat merasa dirugikan karena tidak ada komunikasi resmi dari pihak Pertamina.

Ia menilai janji sosialisasi dan pemberdayaan yang pernah disampaikan perusahaan tak kunjung terealisasi.

“Sejak awal tidak ada sosialisasi. Ini jalan desa, tapi dipakai untuk proyek tanpa pertanggungjawaban. Janji pemberdayaan pun tidak ada. Kami hanya minta jika jalan dipakai, ya segera diperbaiki dan kerusakan fasilitas warga diganti,” tegas Suaedi.

Warga juga menyoroti dampak kesehatan akibat debu pekat yang beterbangan setiap hari. Debu dari kendaraan proyek dinilai membuat anak-anak batuk, sementara bunyi mesin pada malam hari mengganggu istirahat warga.

“Operasional mereka 24 jam, mobil gede lewat jam 11 malam sampai pagi. Debu tidak pernah disiram air, sampai anak-anak batuk. Tidur pun terganggu karena suara mesin yang bising,” ujar Zaenal, warga lain yang rumahnya berdekatan dengan lokasi proyek.

Dengan kondisi ini, warga berharap Pertamina EP segera merespons keluhan dan bertanggung jawab.

Mereka menegaskan tuntutan sederhana perbaikan jalan permanen, kompensasi atas kerusakan fasilitas, serta sosialisasi yang transparan kepada masyarakat terdampak. (win/***)

Warga Tenajar Mengadu ke Dewan Kiki Arindi, Keluhkan Jalan Rusak dan Debu Akibat Proyek Pertamina - Manda News - Manda News