Sosialisasi Perda di Indramayu, Gus Asyrof Tampung Aspirasi Warga Krangkeng soal Pabrik Sepatu

Indramayu, MandaNews - Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Asyrof Abdik, menampung aspirasi masyarakat Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, terkait keberadaan pabrik sepatu yang dinilai belum memprioritaskan tenaga kerja lokal.
Keluhan itu disampaikan warga saat Gus Asyrof menggelar sosialisasi peraturan daerah (Perda) di Desa Dukuh Jati, Kecamatan Krangkeng, Jumat (19/9/2025).
Salah seorang warga Krangkeng, Abdul Mufid, menilai keberadaan pabrik sepatu di wilayahnya belum sepenuhnya berpihak kepada masyarakat sekitar.
“Pabrik berdiri di wilayah Krangkeng, maka seharusnya memaksimalkan perekrutan tenaga kerja dari warga lokal. Jika tidak, dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak di masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Mufid juga menyinggung adanya dugaan praktik pungutan liar dalam proses rekrutmen tenaga kerja. Menurutnya, industri yang hadir di daerah seharusnya menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi, bukan malah menimbulkan keresahan. Ia berharap, DPRD Provinsi Jawa Barat dapat memperjuangkan persoalan ini hingga ke tingkat legislatif provinsi.
“Terima kasih kepada Gus Asyrof yang telah hadir di Indramayu dan mau berdialog langsung dengan masyarakat Krangkeng. Ini merupakan langkah konkret untuk mendorong lahirnya aturan agar pabrik-pabrik di Kabupaten Indramayu lebih memprioritaskan warga lokal sebagai tenaga kerja,” ungkapnya.
Menanggapi aspirasi tersebut, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Asyrof Abdik, menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Krangkeng yang sudah menerimanya dengan baik.
“Interaksi dan silaturahmi ini penting bagi saya untuk mengetahui langsung persoalan yang ada di masyarakat. Inilah alasan mengapa kegiatan ini harus dilakukan,” kata politisi muda PKB yang akrab disapa Gus Asyrof.
Ia menjelaskan, sosialisasi Perda bertujuan menyinkronkan regulasi yang dibuat legislatif dengan kebutuhan rakyat. Dengan demikian, masyarakat tidak merasa dirugikan dan dapat merasakan manfaat pembangunan.
“Saya lebih senang bertemu langsung dengan masyarakat, baik tokoh agama maupun kalangan anak muda yang menjadi agen pembangunan di daerah masing-masing,” ujarnya.
Terkait keluhan warga Krangkeng soal pabrik sepatu, Gus Asyrof menegaskan persoalan tersebut akan menjadi catatan untuk dibahas dalam forum rapat legislatif tingkat provinsi.
“Upaya ini semata-mata agar permasalahan pabrik sepatu di Kecamatan Krangkeng dapat menemukan titik temu dan diselesaikan dengan baik,” ungkapnya.
Ketua Forum Pondok Pesantren (FPP) Kabupaten Indramayu, H Azun Mauzun, turut mengapresiasi sikap responsif Gus Asyrof dalam menyerap aspirasi masyarakat.
“Jarang ada anak muda yang mau turun langsung mendengarkan keluhan masyarakat untuk membantu mengatasi persoalan. Ini sangat menginspirasi,” ujarnya. (Win/Riyan)
Bagikan artikel ini: