Gali Potensi Pajak Daerah, Imron Rosadi Dorong Target PAD Indramayu 2026 Rp1 Triliun

Indramayu, MandaNews - Sekretaris Fraksi PKB DPRD Kabupaten Indramayu, Imron Rosadi, mendorong agar Pemerintah Daerah berani menetapkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2026 sebesar Rp1 triliun.
Dorongan itu ia sampaikan dalam rapat bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran DPRD terkait pembahasan KUA-PPAS 2026.
"Usulan TAPD sebesar Rp904 miliar saya anggap masih belum mencerminkan potensi nyata yang dimiliki Indramayu," ujar Imron Rosadi, Selasa (29/7/2025).

Dalam paparan TAPD, target PAD 2026 dirancang sebesar Rp904 miliar, terdiri dari pajak daerah sebesar Rp409 miliar, retribusi daerah Rp464 miliar, dan sisanya dari pengelolaan kekayaan daerah serta pendapatan sah lainnya.
"Kalau kita hanya mengandalkan pola lama, target segitu ya akan segitu-segitu saja. Padahal ruang untuk peningkatan itu sangat besar," kara Imron.
Imron menyebut salah satu sektor yang belum tergarap optimal adalah Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Berdasarkan data yang ia miliki, pemungutan PBB-P2 saat ini baru menyentuh sekitar 16 persen dari potensi maksimalnya.
“Artinya, masih ada 84 persen potensi PBB-P2 yang belum dimanfaatkan. Ini peluang besar yang harus dikejar,” tegasnya.
Ia menilai, dengan upaya intensifikasi pajak dan pembenahan sistem pengelolaan, target PAD sebesar Rp1 triliun bukan hal yang mustahil.
Bahkan, menurutnya, target tersebut harus menjadi tonggak awal transformasi fiskal di Indramayu.

“Kalau kita serius menggali potensi, insya Allah Rp1 triliun itu bisa kita raih. Ini bukan mimpi, tapi tantangan nyata,” kata Imron.
Lebih lanjut, ia mendorong agar semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil PAD bisa didorong bekerja lebih progresif dan berbasis target yang jelas, bukan hanya rutinitas tahunan.
"Semua OPD harus punya semangat yang sama. Jangan hanya menunggu target, tapi kejar target dengan strategi yang cerdas," ucapnya.
Dengan dorongan tersebut, Fraksi PKB berharap pembahasan KUA-PPAS 2026 menghasilkan arah kebijakan yang tidak hanya realistis, tetapi juga progresif dan menggugah semangat kemandirian fiskal daerah.
"Kita harus berani memimpin perubahan. Indramayu punya potensi besar, dan saatnya kita buktikan dengan angka yang membanggakan," kata dia.
"Dengan PAD naik maksimal berarti ruang fiskal kita lebih kuat dan bisa banyak mengintervensi terkait pembangunan yang banyak diharapkan oleh masyarakat Indramayu. Kita bisa memberikan pelayanan masyarakat secara maksimal juga," imbuh Imong. (Dwi/red)
Bagikan artikel ini: