Logo

Panen Raya di Lapas Indramayu, Ketahanan Pangan Tumbuh dari Balik Jeruji

Editor: Tim Redaksi - mandaNews
Panen Raya di Lapas Indramayu, Ketahanan Pangan Tumbuh dari Balik Jeruji

Indramayu, MandaNews - Upaya memperkuat ketahanan pangan nasional kini tak hanya digalakkan oleh para petani di pedesaan atau pelaku agribisnis besar. Dari balik tembok yang selama ini identik dengan pembinaan dan pembatasan, Lapas Kelas IIB Indramayu justru menghadirkan harapan baru panen raya padi dan ikan lele hasil kerja keras warga binaan.

Di bawah terik matahari, Jumat (11/7/2025), suasana Lapas Indramayu tampak berbeda. Puluhan warga binaan dengan semangat menyambut panen di lahan sawah seluas enam hektare dan kolam lele seluas 2.400 meter persegi. Ini merupakan bagian dari program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE), yang menjadi salah satu pilar pembinaan produktif.

“Lapas bukan sekadar tempat menjalani hukuman. Kami ingin mengubah paradigma bahwa warga binaan juga bisa memberi kontribusi positif bagi bangsa,” tegas Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Barat, Kusnali, saat membuka acara panen raya tersebut.

Program ketahanan pangan di Lapas Indramayu ini berhasil membukukan hasil yang mengesankan. Sekitar tiga ton gabah basah berhasil dipanen dari sawah yang dikelola warga binaan, sementara kolam lele menghasilkan 1,7 ton ikan segar yang siap dikonsumsi.

“Ini bukan hanya pencapaian angka, tapi bukti bahwa pembinaan yang baik akan melahirkan hasil nyata. Bahkan dari balik jeruji, warga binaan bisa menjadi bagian dari solusi persoalan pangan nasional,” ujar Kusnali dengan bangga.

Kepala Lapas Kelas IIB Indramayu, Fery Barthoni, menjelaskan bahwa sebagian hasil panen padi dan ikan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dapur umum di dalam lapas. Sisanya akan disalurkan melalui kerja sama dengan pihak ketiga sebagai bagian dari kontribusi terhadap program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

“Kami ingin warga binaan juga merasakan makna kemandirian. Mereka dilatih, diberi peran, dan hasilnya bisa dinikmati tidak hanya di dalam lapas, tapi juga oleh masyarakat luas,” terang Fery.

Tak hanya menjadi ajang panen, kegiatan ini juga membuka peluang baru bagi warga binaan untuk belajar dan mendapatkan bekal keterampilan kerja. Dalam prosesnya, mereka diajarkan cara bertani modern dan budidaya ikan, dengan bimbingan dari petugas serta dinas terkait.

“Program ini tak hanya mendidik, tapi juga memberi harapan bagi masa depan warga binaan ketika mereka kembali ke masyarakat nanti,” tambah Fery, menegaskan arah pembinaan yang semakin inklusif.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Sugeng Heryanto, turut hadir dalam kegiatan tersebut dan menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin antara lapas dan pemerintah daerah.

“Panen ini bukan kegiatan biasa. Ini adalah simbol keberhasilan strategi jangka panjang untuk menciptakan kemandirian pangan. Kami ingin Indramayu bukan sekadar lumbung pangan, tapi menjadi pusat ekspor hasil pertanian dan perikanan,” ujar Sugeng optimistis.

Tak hanya itu, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan bakti sosial, berupa pembagian paket sembako kepada keluarga warga binaan dan masyarakat sekitar. Langkah ini diambil sebagai bentuk kepedulian sosial yang menyertai program ketahanan pangan.

“Kita ingin menunjukkan bahwa program ini tidak hanya bicara soal produksi, tapi juga menyentuh sisi kemanusiaan dan solidaritas,” pungkas Kusnali. (Dwi/Riyan)