Mas Daniel Suarakan Dampak Proyek PSN Modernisasi Rentang, Banjir dan Jalan Rusak Harus Segera Diselesaikan

Indramayu, MandaNews - Anggota DPR RI Komisi V dari Fraksi Partai Golkar, H. Daniel Muttaqien Syafiuddin atau yang dikenal dengan singkatan DMS, lantang bersuara memperjuangkan aspirasi masyarakat Indramayu dan Cirebon.

Ia menyoroti permasalahan aliran irigasi yang sering kali menimbulkan banjir dan merusak infrastruktur jalan sebagai dampak dari proyek strategis nasional (PSN) Modernisasi Rentang.

Pernyataan ini disampaikan Mas Daniel saat rapat bersama Kementerian Pekerjaan Umum. Ia menyampaikan keluhan masyarakat yang secara langsung terdampak oleh proyek tersebut, dengan nada tegas namun tetap menunjukkan kepedulian.

"Pak Menteri, saya dari Dapil, Jawa Barat, Indramayu Cirebon, Pak Menteri. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak kepada Pak Menteri secara pribadi, karena Pak Menteri beberapa kali hadir di wilayah Dapil saya," ungkap wakil rakyat dari Dapil Jabar 8 ini, dalam unggahan video Tiktok Mas Daniel Center, Kamis (10/07/2025).

Lebih lanjut, Mas Daniel memaparkan bahwa sejumlah program dari Kementerian PU sudah berjalan, termasuk proyek Modernisasi Rentang yang menjadi bagian dari program strategis nasional.

Ia mengapresiasi progres pembangunan di salah satu sisi irigasi yang telah selesai, namun tetap menyoroti sisi lain yang belum rampung.

"Ada beberapa program yang sudah dijalankan oleh Kementerian PU dalam hal ini. Itu ada modernisasi Rentang, Pak. Yang masuk dalam PSN, Rentang kanan, alhamdulillah sudah selesai dilaksanakan. Tinggal yang kiri mudah-mudahan bisa cepatnya, di tengah keterbatasan anggaran," ujar Mas Daniel menjelaskan.

Namun, di balik pelaksanaan proyek tersebut, Mas Daniel tidak menutup mata terhadap dampak negatif yang muncul.

Ia mengungkap bahwa selama proses modernisasi berlangsung, sejumlah jalan daerah mengalami kerusakan akibat aktivitas pembangunan.

"Nah, memang ada efek Pak Menteri. Ketika pembangunan irigasi Rentang ini dijalankan oleh Kementerian PU, daerah-daerah yang terjadi proses modernisasi ini, jalan daerah akhirnya rusak, tapi memang bisa diselesaikan dengan IJD nanti," katanya menambahkan.

Tak hanya soal jalan rusak, Mas Daniel juga menekankan masalah banjir yang kini kerap melanda wilayah sekitar irigasi.

Hal ini terjadi karena sistem saluran beton tidak mampu menampung atau mengalirkan air limbah rumah tangga secara maksimal.

"Tapi yang lebih ini lagi, daerah-daerah itu akhirnya menjadi banjir, Pak. Karena ketika irigasinya beton, itu air dari rumah tangga tidak terbuang. Airnya numpuk di sekitaran itu. Dan itu memang harus ada solusi segera," ungkapnya penuh keprihatinan.

Sebagai wakil rakyat, Mas Daniel berharap pemerintah segera merespons kondisi tersebut.

Ia bahkan berencana untuk mengangkat isu ini lebih dalam dalam rapat teknis lanjutan dengan pejabat di Kementerian PU.

"Saya minta, ini juga bisa dicarikan solusinya. Mungkin nanti saya juga akan menyampaikan pada saat pendalaman dengan eselon, Bapak," pungkasnya. (Dwi/red)