Logo

Toni RM Dampingi Keluarga Putri, Desak Polisi Usut Tuntas Tragedi Kosan Ceblok

Editor: Tim Redaksi - mandaNews
Toni RM Dampingi Keluarga Putri, Desak Polisi Usut Tuntas Tragedi Kosan Ceblok

Indramayu, MandaNews - Pengacara ternama, Toni RM, mengungkapkan kondisi jenazah Putri Apriyani saat diserahkan kepada pihak keluarga pada Sabtu malam (9/8/2025) di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.

Menurutnya, terdapat jahitan pada leher korban akibat proses autopsi yang dilakukan pihak berwenang.

“Pada leher korban terdapat jahitan karena dilakukan autopsi,” ujar Toni RM, Minggu (10/8/2025).

Ia menegaskan bahwa kondisi tersebut menunjukkan adanya pemeriksaan medis mendalam terhadap jenazah, namun masih menyisakan pertanyaan di pihak keluarga.

Menurut keterangan keluarga, petugas menyampaikan hasil autopsi awal yang menyebut korban meninggal akibat kehabisan napas.

Namun, pihak keluarga merasa tidak puas dengan penjelasan tersebut. Akibatnya, mereka meminta agar dilakukan autopsi ulang. Hingga kini, hasil autopsi ulang itu belum disampaikan kepada pihak keluarga.

“Keluarga merasa aneh jika hasilnya hanya kehabisan napas, apalagi ada dugaan korban meninggal tidak wajar,” jelas Toni.

Ia menambahkan bahwa proses pemeriksaan ulang ini menjadi penting untuk memastikan kebenaran penyebab kematian korban.

Toni RM juga mengungkapkan bahwa dirinya baru saja dihubungi kembali oleh keluarga korban. Polisi dari Polres Indramayu meminta keluarga untuk datang membuat laporan resmi, dan dirinya diminta untuk mendampingi ayah korban.

“Insya Allah jam 2 siang setelah prosesi pemakaman selesai, saya akan dampingi ayah korban membuat laporan Polisi,” ungkap Toni RM dalam sebuah unggahan di akun Facebook pribadinya.

Hal ini, kata Toni, menunjukkan adanya indikasi peristiwa pidana yang sedang ditindaklanjuti pihak kepolisian.

Lebih lanjut, Toni menilai jika benar petugas melakukan autopsi ulang setelah adanya protes dari keluarga, hal itu mencerminkan kurangnya profesionalisme.

Menurutnya, jika sejak awal diketahui jenazah diduga korban tindak pidana, petugas harus lebih teliti dan memiliki rasa curiga terhadap kondisi tubuh korban, baik bagian luar maupun organ dalam.

“Petugas autopsi harus jeli, teliti, dan punya rasa curiga terhadap setiap tanda di tubuh korban. Itu bagian dari profesionalitas,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa koordinasi antara penyelidik, penyidik, dan petugas autopsi sangat krusial untuk mengungkap penyebab kematian.

Toni mencontohkan, jika ada kecurigaan korban dicekik, maka pemeriksaan harus difokuskan pada tanda-tanda bekas cekikan di leher.

Begitu pula jika ada indikasi lain yang ditemukan dari hasil olah TKP dan pemeriksaan barang bukti, termasuk rekaman CCTV.

“Informasi dari penyelidik sangat penting bagi petugas autopsi, karena mereka yang pertama kali memeriksa TKP dan barang bukti,” jelasnya.

Ia mengingatkan bahwa pemeriksaan luar (visum) maupun dalam (autopsi) harus mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) tetapi juga mempertimbangkan kemungkinan yang disampaikan penyidik.

Toni menegaskan bahwa pihaknya menunggu hasil autopsi ulang tersebut untuk mengetahui perkembangan kasus.

Menurutnya, jika pihak keluarga diminta membuat laporan polisi, biasanya hal itu karena telah ditemukan indikasi peristiwa pidana.

“Mudah-mudahan saja benar telah ditemukan peristiwa pidana, sehingga proses penyelidikan bisa ditingkatkan ke penyidikan,” pungkasnya.

Ia menambahkan, ayah korban sebelumnya sudah dimintai keterangan pada tahap penyelidikan sehingga laporan polisi akan menjadi dasar bagi penyidik untuk melangkah lebih lanjut.

Sebelumnya, suasana Blok Ceblok Jalan Karangbaru 2, Desa Singajaya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mendadak mencekam pada Sabtu (9/8/2025) siang.

Seorang wanita muda ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar Rifda Kost 4, tubuhnya penuh luka bakar. Peristiwa ini langsung memicu dugaan pembunuhan.

Korban diketahui bernama Putri Apriyani, warga Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Indramayu.

Saat ditemukan, Putri tergeletak terlentang tanpa nyawa. Kondisi tubuhnya membuat warga terkejut dan ketakutan. (Dwi/red)

Toni RM Dampingi Keluarga Putri, Desak Polisi Usut Tuntas Tragedi Kosan Ceblok - Manda News - Manda News