Logo

Proyek Rehabilitasi Kelas SDN 4 Sudimampir Diduga Asal Jadi, Anggaran Rp122 Juta Dipertanyakan

Editor: Tim Redaksi - mandaNews
Proyek Rehabilitasi Kelas SDN 4 Sudimampir Diduga Asal Jadi, Anggaran Rp122 Juta Dipertanyakan

Indramayu, MandaNews - Proyek Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas UPTD SDN 4 Sudimampir, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, yang menelan anggaran Rp122 juta kini menuai sorotan tajam.

Proyek yang dikerjakan oleh CV. Jayson Wijaya ini disebut tidak mengutamakan kualitas.

"Ini anggaran besar, mestinya dikerjakan dengan standar terbaik, bukan asal jadi," ujar salah seorang warga Sudimampir, Kamis (2/10/2025).

Dari hasil investigasi di lapangan, pelaksanaan proyek terkesan dikerjakan seadanya.

Pasalnya, adukan semen yang digunakan untuk pekerjaan dilaporkan dibuat secara manual tanpa menggunakan mesin molen.

"Kalau adukan manual, kualitas campuran bisa tidak rata, itu rawan rapuh," kata sumber yang enggan disebutkan namanya.

Selain itu, takaran semen untuk campuran pasir juga diduga tidak sesuai standar. Hal ini berpotensi menurunkan kualitas bangunan yang seharusnya bisa bertahan lama.

"Masa proyek pemerintah pakai cara seperti bangun rumah biasa, Takaran pun diduga kurang," keluh seorang tokoh masyarakat setempat.

Kondisi di lapangan makin memprihatinkan saat diketahui pemasangan keramik di lantai depan dilakukan tanpa membongkar keramik lama terlebih dahulu. Pekerja hanya menimpa keramik baru di atas lantai lama.

"Kalau keramik lama tidak dibongkar, daya rekat lantai jadi lemah dan cepat rusak," jelas salah satu warga.

Saat wartawan mencoba meminta penjelasan terkait metode kerja tersebut, salah seorang pekerja menjawab singkat dengan bahasa Indramayu.

"Ora," ucapnya singkat, yang berarti tidak, ketika ditanya kenapa keramik lama tidak dibongkar.

Kejadian ini pun menimbulkan keresahan di masyarakat, mengingat proyek bersumber dari anggaran pemerintah daerah yang seharusnya digunakan dengan penuh tanggung jawab.

"Dana pendidikan itu uang rakyat, jangan main-main. Kalau dikerjakan asal, siswa juga yang jadi korban," ungkap seorang warga.

Sementara itu, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu hingga kini belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pekerjaan yang dinilai tidak sesuai standar tersebut.

"Kami masih menunggu jawaban dari pihak dinas, masyarakat ingin ada kejelasan," tegas salah satu aktivis pemerhati pendidikan di Indramayu.

Hingga berita ini diturunkan, pihak pelaksana proyek maupun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Indramayu belum dapat dikonfirmasi. (Red/***)

Proyek Rehabilitasi Kelas SDN 4 Sudimampir Diduga Asal Jadi, Anggaran Rp122 Juta Dipertanyakan - Manda News - Manda News