Logo

Air Hujan Mengandung Mikroplastik, Ancaman Tersembunyi bagi Lingkungan dan Kesehatan

Editor: Tim Redaksi - mandaNews
Air Hujan Mengandung Mikroplastik, Ancaman Tersembunyi bagi Lingkungan dan Kesehatan

Oleh : Dede Farhan Aulawi

Opini, MandaNews - Selama ini air hujan sering dianggap sebagai sumber air paling murni di alam, karena terbentuk melalui proses penguapan dan kondensasi alami tanpa campur tangan manusia.

Namun, berbagai penelitian terbaru mengungkapkan fakta mengejutkan, air hujan kini mengandung mikroplastik, partikel plastik berukuran sangat kecil yang berasal dari degradasi limbah plastik di lingkungan.

Fenomena ini menunjukkan betapa luas dan dalamnya pencemaran plastik telah menyebar hingga ke lapisan atmosfer bumi.

Mikroplastik berasal dari berbagai sumber, seperti sisa kemasan plastik, ban kendaraan, serat pakaian sintetis, serta limbah industri.

Ketika partikel-partikel ini terurai menjadi sangat kecil, angin dan debu dapat mengangkatnya ke udara. Proses ini memungkinkan mikroplastik terbawa ke atmosfer dan ikut terkondensasi dalam awan.

Akibatnya, saat hujan turun, partikel-partikel plastik ikut jatuh bersama tetesan air hujan dan menyebar ke permukaan bumi, termasuk ke tanah, sungai, dan laut.

Masuknya mikroplastik melalui air hujan memperluas jalur penyebarannya. Tanah yang terkena air hujan tercemar dapat mengalami gangguan ekosistem, terutama bagi organisme kecil seperti cacing tanah yang menelan partikel mikroplastik.

Selain itu, air permukaan seperti danau dan sungai yang menerima limpasan air hujan juga akan terkontaminasi, mengancam kehidupan ikan dan biota air lainnya. Mikroplastik bahkan dapat terserap oleh tanaman melalui tanah, sehingga berpotensi masuk ke rantai makanan manusia.

Meski masih terus diteliti, banyak ahli memperingatkan bahwa mikroplastik bisa berdampak buruk pada kesehatan manusia. Partikel kecil ini dapat membawa zat kimia berbahaya seperti bisfenol A (BPA) dan ftalat yang bersifat karsinogenik.

Ketika manusia mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi mikroplastik, zat tersebut berpotensi mengganggu sistem hormon, pencernaan, bahkan sistem imun tubuh.

Untuk mengatasi masalah ini, perlu langkah serius dari berbagai pihak. Pemerintah harus memperketat regulasi penggunaan plastik sekali pakai dan meningkatkan sistem pengelolaan sampah.

Di sisi lain, masyarakat juga harus berperan aktif dengan mengurangi konsumsi plastik, mendukung daur ulang, serta beralih ke bahan ramah lingkungan.

Selain itu, riset dan inovasi teknologi pemurnian air juga penting dikembangkan untuk menyaring mikroplastik dari sumber air.

Dengan demikian, air hujan yang seharusnya menjadi simbol kesucian alam kini tidak lagi bebas dari pencemaran.

Kehadiran mikroplastik di dalamnya menjadi peringatan keras bahwa krisis plastik telah mencapai titik mengkhawatirkan.

Hanya dengan kesadaran kolektif dan tindakan nyata, manusia dapat menghentikan siklus pencemaran ini sebelum menimbulkan dampak yang lebih parah bagi bumi dan kehidupan di dalamnya. (Win/Red)

Air Hujan Mengandung Mikroplastik, Ancaman Tersembunyi bagi Lingkungan dan Kesehatan - Manda News - Manda News