Rapat Fraksi PKB DPRD Kabupaten Indramayu. (foto/mandanews/dwi)
Indramayu, Mandanews – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Kabupaten Indramayu menyoroti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu.
Dalam rapat fraksi, PKB menegaskan pentingnya memasukkan perhatian khusus terhadap keberadaan dan kebutuhan pondok pesantren.
Menurut Amri, pada Visi Indramayu REANG huruf R nya adalah religius. Akan tetapi itu jangan hanya slogan atau jargon.
“Kami menilai RPJMD ini belum cukup menyentuh sektor keagamaan, khususnya pondok pesantren yang selama ini menjadi pilar pendidikan di Indramayu,” ujar anggota FPKB DPRD Indramayu, Amri Amrullah, M.Pd, usai rapat fraksi, Rabu (28/5/2025).

“Visi Indramayu Reang ‘R’nya itu Religius, jangan hanya sebatas Slogan atau Jargon,” sambung Amri.
Menurutnya, pondok pesantren bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga memiliki peran besar dalam pembinaan moral, sosial, dan ekonomi masyarakat.
“Pesantren bukan sekadar tempat belajar agama, tapi sudah terbukti menjadi kekuatan civil society yang mandiri,” kata Amri.
Ia menekankan bahwa Pemkab Indramayu harus memiliki roadmap atau peta jalan khusus untuk pengembangan pesantren ke depan.

“Sudah saatnya pesantren masuk dalam program strategis daerah, bukan hanya dijadikan pelengkap program keagamaan,” tegasnya.
Dalam pandangan FPKB, keberpihakan terhadap pesantren harus terwujud dalam alokasi anggaran yang signifikan serta kebijakan afirmatif lainnya.
“Kalau bicara pemerataan pembangunan, maka pesantren harus menjadi bagian yang diperkuat, baik secara fisik maupun kelembagaan,” tutur Amri.
Amri juga menyebut bahwa selama ini perhatian terhadap pesantren masih minim, terutama dalam hal infrastruktur dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

“Banyak pesantren yang belum mendapat bantuan layak dari APBD, padahal kontribusinya nyata di lapangan,” ungkapnya.
Fraksi PKB, kata Amri, siap menjadi jembatan antara pemerintah daerah dengan komunitas pesantren agar kebijakan yang dihasilkan benar-benar inklusif.
“Kami akan kawal RPJMD ini agar mencerminkan kebutuhan nyata masyarakat, termasuk pesantren sebagai bagian dari kekuatan lokal,” tandasnya.
“Indramayu punya banyak pesantren. Jika mereka diberdayakan dengan benar, maka kemajuan daerah akan lebih cepat dan menyentuh akar rumput,” pungkas Amri. (Dwi/red)
Leave a Reply