Achmad Suharya. (foto/MandaNews/dok.)
Indramayu, MandaNews – Perkembangan teknologi digital telah merevolusi dunia jurnalistik secara drastis. Namun di balik kecanggihan itu, muncul tantangan besar yang tak bisa diabaikan.
Achmad Suharya, memberikan pandangan mendalam tentang peran jurnalis di tengah derasnya arus digitalisasi informasi.
Dalam wawancara eksklusif yang dilakukan di sela kegiatan Suharya menegaskan bahwa jurnalis di era digital tidak cukup hanya melek teknologi, tapi juga harus memiliki keteguhan moral dan komitmen terhadap kebenaran.
“Di era ini, siapa pun bisa menyebarkan informasi. Tapi jurnalis sejati adalah mereka yang mampu menjadi mercusuar penunjuk arah di tengah badai hoaks dan disinformasi,” ujarnya, Selasa (27/05/2025).
Ia menyoroti maraknya fenomena clickbait, berita viral tanpa verifikasi, dan menjamurnya akun-akun anonim yang mengaburkan batas antara fakta dan opini.
Menurutnya, hal ini menjadi ujian serius bagi profesionalisme media.
“Tantangan jurnalis bukan hanya pada kecepatan, tapi pada akurasi. Kita harus berani melawan arus demi menjaga integritas. Jangan tergoda klik, tapi utamakan fakta,” tambahnya.
Dalam pandangannya, digitalisasi sejatinya adalah peluang emas bagi jurnalis untuk lebih dekat dengan publik. Media sosial, data digital, dan kecerdasan buatan harus dimanfaatkan untuk memperkuat riset, memperluas jangkauan, dan membangun interaksi yang sehat dengan pembaca.
Namun Suharya juga mengingatkan pentingnya literasi digital di kalangan masyarakat.
Tanpa pemahaman yang cukup, publik bisa terjebak dalam kabar bohong yang berulang kali disebarkan.
“Jurnalis harus menjadi garda terdepan literasi digital. Kita bukan hanya penyampai berita, tapi pendidik publik. Kekuatan media itu membentuk persepsi dan itu tanggung jawab yang tidak main-main,” pungkasnya.
Pandangan Achmad Suharya menjadi pengingat penting bahwa di tengah gemerlapnya teknologi, nilai-nilai dasar jurnalistik tak boleh luntur. Justru kini, ketika informasi begitu mudah didapatkan, peran jurnalis sebagai penjaga akal sehat publik semakin krusial. (Dwi/red)
Leave a Reply