Jakarta, Mandanews – Pengurus Besar Asosiasi Pencak Silat Disabilitas Indonesia (PB APSDI) resmi dilantik dan dikukuhkan dalam sebuah upacara yang berlangsung di Aula Marroco Islamic School, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (27/4/2025).
Penasihat PB APSDI, Dede Farhan Aulawi, menyampaikan bahwa pembentukan APSDI dilatarbelakangi oleh semangat untuk melestarikan seni Pencak Silat di tanah air, sekaligus memberikan ruang kepada penyandang disabilitas yang memiliki minat dalam bidang seni beladiri tersebut.
“Berangkat dari pemikiran pentingnya untuk terus melestarikan seni Pencak Silat di tanah air, dan juga memberikan wadah bagi saudara-saudara kita penyandang disabilitas, maka APSDI ini dibentuk. Ada cita-cita luhur dan mulia dari seluruh jajaran pengurus PB APSDI, dan melalui perjalanan panjang akhirnya kepengurusan bisa dilantik dan dikukuhkan hari ini,” ujar Dede Farhan Aulawi.

Dalam kapasitasnya sebagai Dewan Penasihat, Dede turut memberikan berbagai masukan kepada pengurus yang baru dilantik. Ia menekankan pentingnya kesiapan seluruh pengurus untuk segera bergerak cepat, mengingat sejumlah agenda telah menanti, mulai dari kejuaraan nasional “Ibu Titiek Soeharto Championship” hingga kompetisi pencak silat tingkat internasional tahun depan.
“Seluruh jajaran pengurus harus kompak dan semangat menjaga komitmen, serta mempersiapkan stamina prima dalam menjalani rangkaian program. Selain itu, pembentukan kepengurusan tingkat provinsi dan kabupaten/kota juga harus segera diwujudkan,” tambahnya.
Dede juga menyampaikan optimisme terhadap kepemimpinan Ketua Umum PB APSDI, Hartanto Satyo Nugraha. Kehadiran para pembina, pengawas, dan penasihat dalam acara tersebut turut memperkuat semangat kebersamaan dan komitmen untuk membesarkan organisasi.

Sebagai Dewan Pakar Forum Bela Negara Jawa Barat, Dede tak lupa mengingatkan pentingnya menanamkan nilai cinta tanah air dan seni budaya bangsa, salah satunya melalui pelestarian Pencak Silat, yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.
“Ada banyak hal yang perlu diperkuat, baik di bidang teknis, seni, maupun manajerial organisasi. Ke depan, mungkin perlu pembekalan strategi pengembangan profesi pencak silat, tata kelola padepokan, terapi pijat pendekar, hingga komunitas intelijen pendekar Nusantara. Semuanya bertujuan untuk mengimplementasikan visi dan misi besar APSDI,” pungkasnya.

Acara pelantikan ini menjadi tonggak sejarah baru dalam upaya mengembangkan Pencak Silat di kalangan penyandang disabilitas, sekaligus memperkuat eksistensi seni beladiri warisan bangsa di kancah nasional maupun internasional. (Dwi/red)
Leave a Reply