Indramayu, Mandanews.id – Dalam upaya menciptakan ruang digital yang sehat, aman, dan inklusif, Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) mengajak seluruh sivitas akademika untuk bersama-sama memerangi praktik perundungan di dunia maya atau cyberbullying. Seruan ini disampaikan langsung oleh Direktur Polindra, Ir. Rofan Aziz, S.T., M.T., IPM., kepada awak media, Jumat (11/4/2025).
“Digital bukan sekadar ruang komunikasi, tapi juga cerminan etika kita. Di Polindra, kami mendorong mahasiswa untuk aktif, kreatif, dan tetap beretika dalam setiap interaksi daring,” ujar Rofan Aziz.
Menurutnya, kampanye ini bertujuan mengedukasi dan meningkatkan kesadaran seluruh elemen kampus mengenai berbagai bentuk cyberbullying yang kerap terjadi di platform digital. Edukasi ini diharapkan mampu menumbuhkan sikap bertanggung jawab dalam penggunaan media sosial.
Mengenali Bentuk-Bentuk Cyberbullying
Rofan menegaskan bahwa cyberbullying adalah tindakan yang dilakukan secara berulang di dunia maya untuk menyakiti, mempermalukan, atau mengintimidasi pihak lain. Bentuk-bentuknya pun beragam, seperti:
Menyebarkan informasi palsu atau foto memalukan
Mengirim pesan atau komentar bernada kasar
Meniru atau membajak akun untuk menyebarkan ujaran kebencian
Mengucilkan seseorang dari grup daring
Membuat polling atau grup yang bersifat menghina
Menghasut orang lain untuk mempermalukan individu tertentu
Memaksa seseorang mengirim konten pribadi yang sensitif
Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan
Melalui kampanye ini, Polindra juga mengajak mahasiswa menjadi Agen Anti-Cyberbullying dengan cara:
Tidak menyebarkan informasi pribadi tanpa izin
Tidak membalas komentar negatif dengan kebencian
Menjadi pendukung bagi korban
Melaporkan akun atau konten yang melanggar etika
Menggunakan media sosial untuk menyebarkan hal positif
“Teknologi seharusnya menjadi jembatan untuk kolaborasi dan pengembangan diri, bukan alat untuk merendahkan atau menyakiti. Polindra berkomitmen memerangi cyberbullying melalui pendekatan preventif dan edukatif,” tambah Rofan.
Komitmen ini akan diwujudkan melalui berbagai kegiatan seperti seminar, sosialisasi, hingga kerja sama lintas lembaga untuk menumbuhkan kesadaran digital yang sehat di lingkungan kampus.
Digital Positif, Budaya Baru
Polindra percaya, mahasiswa bukan hanya pengguna teknologi, tetapi juga pembentuk budaya digital masa depan. Karena itu, diperlukan ruang digital yang aman, beretika, dan penuh empati untuk mendukung tumbuhnya generasi unggul dan berkarakter.
“#StopCyberBullying. Bersama kita bisa wujudkan dunia digital yang lebih baik,” tutup Rofan. (Dwi/red)
Leave a Reply
View Comments