Penyerapan Gabah Tertinggi Nasional, Bulog Indramayu Lampaui Target Beras 2025

Kerja sama antara Pimpinan Cabang Bulog Indramayu, Sri Wahyuni, TNI, Polri, dan Kejaksaan terlihat dalam kegiatan monitoring penyerapan hasil panen petani. (foto/mandanews/riyan)


Indramayu, Mandanews – Bulog Cabang Indramayu menunjukkan kinerja gemilang dalam menyerap beras dan gabah dari petani. Per 31 Mei 2025, Bulog Indramayu telah berhasil menyerap setara beras hingga 114.000 ton, melampaui target yang ditetapkan sebesar 112.000 ton, atau mencapai 102 persen dari target.

Pencapaian ini menempatkan Indramayu sebagai wilayah dengan penyerapan setara beras tertinggi kedua di Indonesia, tepat di bawah Cirebon.

Tidak hanya itu, Bulog Indramayu juga menduduki peringkat pertama nasional dalam penyerapan gabah kering panen (GKP), dengan total 184.000 ton.

Angka ini membuktikan kemampuan Bulog dalam menyerap hasil panen yang melimpah di Kabupaten Indramayu, sebuah daerah yang memiliki luas lahan sawah sekitar 125.442 hektare.

Pimpinan Cabang Bulog Indramayu, Sri Wahyuni mengungkapkan, keberhasilan ini tidak lepas dari sinergitas kuat dengan TNI, mulai dari jajaran Kodim 0616 Indramayu, Koramil, hingga para Babinsa di lapangan.

“Untuk setara beras, kami sudah mencapai 102 persen. Sementara itu, realisasi penyerapan GKP sudah menembus 184 ribu ton. Dengan luasan panen yang cukup besar ini, kami tidak bisa mencapai semua itu tanpa bantuan TNI,” ujar Sri Wahyuni saat ditemui di salah satu Gudang Bulog, Kabupaten Indramayu, Senin (9/6/2025).

Sri Wahyuni mejelaskan, kerja sama Bulog dan TNI diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2025 tentang Percepatan Penyerapan Gabah atau Beras Petani.

Inpres tersebut mengamanatkan peran penting TNI, antara lain, dukungan inventarisasi dan pendataan, sosialisasi kualitas gabah, serta koordinasi data pertanian.

Selain TNI, Bulog Indramayu juga berkolaborasi dengan Polres, Kejaksaan, dan Dinas Pertanian untuk monitoring. Bahkan, Satgas Pangan dari Mabes Polri pun sempat berkunjung.

“Tugas-tugas pemerintah ini memang harus diselaraskan dengan instansi terkait agar tercapai semuanya,” jelas Sri Wahyuni.

Sri Wahyuni menegaskan, bahwa program Serap Gabah Petani (Sergap) adalah perintah negara untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, sehingga semua pihak harus bergerak bersama.

Ia juga mengapresiasi peran Babinsa dalam mengawal panen dan memberikan informasi area panen kepada Bulog.

“Kami sangat mengapresiasi peran luar biasa TNI, khususnya para Babinsa di lapangan, karena berkat mereka penyerapan gabah di Indramayu berhasil melampaui 100 persen,” pungkas Sri Wahyuni. (Riyan/Dwi)