Para Tokmas Sukaurip Musyawarah adalah bagian Penting dari Kondusifitas. (foto/mandanews/dok.)
Indramayu, Mandanews – Sejumlah tokoh masyarakat dan lembaga desa Sukaurip, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, menggelar pertemuan terbuka untuk membahas isu yang sempat memicu polemik di kalangan warga. Pertemuan tersebut berlangsung di aula kantor desa pada Sabtu (31/5/2025).
Musyawarah ini dilakukan sebagai bentuk klarifikasi atas pemberitaan di beberapa media daring yang telah ramai diperbincangkan masyarakat dalam sepekan terakhir.
Taufiqurrohman, salah satu tokoh pemuda desa, menyampaikan bahwa inisiatif pertemuan ini berangkat dari kepedulian sejumlah tokoh terhadap keresahan yang berkembang.
Ia menegaskan, tujuan forum ini bukan untuk menyalahkan siapa pun, melainkan mencari solusi bersama.
“Kita ingin menyatukan pemikiran tanpa mematahkan daya kritis masyarakat. Namun, jika isu ini terus melebar tanpa arah, justru akan merugikan desa kita sendiri,” ujarnya.
Menurutnya, dalam musyawarah tersebut turut hadir berbagai elemen desa, seperti perwakilan dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Masyarakat Desa (LMP), pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), Karang Taruna, dan tokoh masyarakat lainnya.
Taufiqurrohman menjelaskan bahwa pihaknya membuka ruang dialog bagi masyarakat yang memiliki kritik maupun permasalahan dengan pemerintah desa. Semua kritik, katanya, akan dicari jalan keluarnya secara musyawarah.
“Kalau pun tidak ditemukan titik temu, dan jika memang ada bukti yang valid, maka kami persilakan bila ingin menempuh jalur hukum sesuai aturan,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga balai desa sebagai simbol persatuan. Menurutnya, keberagaman suara masyarakat harus disalurkan secara tepat agar tidak memicu konflik sosial yang lebih luas.
Senada dengan itu, Ketua BPD Sukaurip, Mustofa, mengapresiasi semangat kebersamaan dalam pertemuan tersebut. Ia mengajak seluruh warga untuk menjadikan musyawarah sebagai jalan utama dalam menyikapi berbagai persoalan desa.
“Desa Sukaurip ini ibarat satu keluarga besar. Maka kita perlu saling mengingatkan, menguatkan, dan menjaga agar tidak terpecah oleh informasi yang belum jelas kebenarannya,” katanya.
Mustofa juga menekankan pentingnya tabayun dan klarifikasi dalam menyikapi isu-isu yang berkembang.
Ia berharap masyarakat tidak terpancing emosi dan tetap mengedepankan semangat kekeluargaan dalam menyelesaikan perbedaan. (Dwi/red)
Leave a Reply